» » » » Desa Sukanagara Hadapi Masalah Kesehatan

DESA Sukanagara terletak di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat. dan salah satu Desa yang paling dekat dengan Kota Kecamatan, memiliki batas wilayah: sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukamekar, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gunungsari dan Desa Sukalaksana, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Pagelaran, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Gunungsari. Luas wilayah Desa Sukanagara 1.497,350 Ha. terdiri dari pemukiman penduduk, pasar, pertanian dan paling luas kawasan perkebunan dan kawasan kehutanan.

Curah hujan di Desa Sukanagara 2,500 Mm dengan suhu rata-rata hariannya adalah 19-24°C. Desa ini berada di ketinggian 900 mdl dari permukaan laut dan wilayahnya merupakan dataran tinggi. Jarak dari Kecamatan Sukanagara ke Desa Sukanagara sekitar 300 meter dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor atau jalan kaki kira-kira memerlukan waktu lima menit. Sedangkan jarak ke Ibu Kota Propinsi Jawa Barat yaitu Bandung sekitar 111 kilometer dan dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor kira-kira memerlukan waktu 6  jam. Desa ini memiliki tingkat kemiringan tanah 45º, memiliki lahan kritis 500 ha, tingkat erosi tanah ringan sebesar 147,350 ha, tingkat erosi sedang sebesar 150 ha/ m2, luas tanah erosi berat 500 ha/m2, dan luas tanah yang tidak ada erosi 200 ha.

Komoditas tanaman pangan yang ditanam di desa ini, diantara adalah padi sawah, padi ladang, cabe,  tomat, kol, kacang-kacangan dll sedangkan jenis komoditas buah-buahan didominasi oleh pisang. Pemasaran hasil perkebunan dijual melalui tengkulak.

Jenis populasi ternak di Desa Sukanagara diantaranya sapi dengan jumlah pemilik 20 orang dan perkiraan jumlah populasi 100 ekor. Kerbau dengan jumlah pemilik 1 orang dan perkiraan jumlah populasi 3 ekor. Ayam kampung dengan jumlah pemilik 120 orang dan perkiraan jumlah populasi sebanyak 4.700 ekor. Terakhir domba dengan jumlah pemilik 50 orang dan perkiraan jumlah populasi 200 ekor. Sedangkan produksi peternakan Desa Sukanagara adalah susu dan daging yang dikelola oleh koperasi.

Desa Sukanagara memiliki budidaya ikan air tawar dengan sarana empang/kolam sebesar 1.600 m2 dengan hasil 0,850 ton/th. Pemasaran hasil perikanan tersebut adalah dengan dijual langsung ke konsumen dan kepasar induk Desa Sukanagara.

Jumlah penduduk Desa Sukanagara sampai akhir Desember 2011 adalah 5.996 (laki-laki : 2.997 orang dan perempuan : 2.999 orang) dengan jumlah KK (Kepala Keluarga) sebanyak 1.597 KK.

Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian pokok adalah: petani sebanyak 156 orang, buruh tani sebanyak 265 orang, PNS sebanyak 228 orang, pengrajin industri rumah tangga sebanyak 15 orang, pedagang keliling sebanyak 30 orang, peternak sebanyak 20 orang, pensiunan PNS sebanyak 33 orang, dukun kampung terlatih sebanyak 1 orang, arsitek sebanyak 1 orang, karyawan perusahaan swasta 38 orang, dan karyawan perusahaan pemerintah sebanyak 150 orang.   Jumlah kelahiran dan kematian di Desa Sukanagara setiap tahunnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan tingkat mobilitas penduduk ke luar desa yang cukup tinggi.  Jumlah kepadatan penduduk di desa ini adalah 15/km2.
Di desa ini terdapat 1.597 jumlah kepala keluarga.

Penduduk Desa Sukanagara yang menganut agama Islam sebanyak 5.990 orang dan yang menganut agama kridten sebnyak 6 orang dengan etnis Sunda sebanyak 4.415 orang dan etnis Jawa sebanyak 33 orang. Di desa ini terdapat 11 masjid jami dan 26 mushala/langgar/surau yang digunakan untuk beribadah dan mengadakan kegiatan keagamaan. Kehidupan beragama desa ini juga tercermin dalam kegiatan keagamaan lain berupa peringatan maulid/ kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang biasa disebut dengan muludan,  acara tersebut biasa dilakukan di masjid atau mushala dan diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, ceramah, serta bazanjian (pembacaan kitab barzanji) yang berisi bacaan shalawat. Selain itu tradisi mingonan masih dilakukan di desa ini, tradisi ini berupa pengajian yang biasa dilakukan setiap seminggu sekali di masjid atau mushala yang terdapat di tiap ke-RT-an.

Secara umum, masalah kesehatan di Desa Sukanagara kurang baik. Jarak antara jamban dan septictank yang terlalu dekat mengakibatkan kebersihan air kurang terjaga, selain itu jarak dari rumah ke kandang peternakan hewan juga dekat, namun kebersihan udara di desa ini cukup terjaga.  Jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat di desa ini adalah reumatik, darah tinggi, dan demam. Fasilitas kesehatan di desa ini masih kurang memadai, hal ini ditunjukkan dengan jumlah ketersediaan posyandu yang hanya berjumlah 1 unit dan terletak di Sukanagara. Selain itu terdapat sarana kesehatan lain berupa puskesmas bantuan yang terletak di Desa Sukanagara, serta terdapat tenaga kesehatan dukun bersalin terlatih dan bidan yang berjumlah masing-masing 1 orang. Untuk warga yang tidak mampu dianjurkan untuk membuat SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Dengan  adanya SKTM, biaya kesehatan untuk warga yang tidak mampu bisa gratis karena diambil dari anggaran kesehatan APBD Kabupaten Cianjur. Selain pembuatan SKTM, ada pula Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Namun Jamkesmas mempunyai kendala yaitu: pemberiannya belum merata, kurang tepat sasaran, serta pihak RT tidak dilibatkan dalam pembagian Jamkesmas karena yang diutus untuk memberikan Jamkesmas adalah kader dari puskesmas kecamatan. (red)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply