Dukungan dimaksud: (1) Kelompok Tani Teh, Kopi, dan Cengkeh Bandung Barat, (2) Perlindungan Indikasi Geografis Komoditi Perkebunan (MPIG), (3) Pagar Nusa, (4) Sunda Wibawa, dan (5) Serikat Pekerja FKK PT Dirgantara Indonesia.
"Kami mendukung Prabowo-Hatta bukan mendengar atau mendapatkan cerita orang lain. Kedua tokoh nasional ini bukanlah orang asing bagi kami," ungkap K.H. Ubaidillah, ketua Pagar Nusa atau Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama.
Ubaidillah, yang juga salah seorang pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, menambahkan dirinya mengenal sosok Prabowo jauh sebelum Prabowo tampil sebagai capres. Karena itu, dukungannya pada kontestan 'nomor 1' atas pertimbangan mendalam.
"Setiap bulan, kami berkumpul dengan Prabowo. Dia sering memberi petuah untuk kelompok kami. Prabowo orang yang bijak, merakyat," ungkapnya.
Pertimbangan serupa melandasi dukungan MPIG. "Jika kawan-kawan ingin hidup tenang dan makmur, jagalah lingkungan kita sendiri. Kami mengikuti visi-misi Prabowo-Hatta yang ingin memajukan ekonomi perkebunan di Indonesia,” tutur Slamet, ketua MPIG, juga di Posko Pemenangan Dago.
Sementara Ketua Sunda Wibawa Rahmadian menegaskan bahwa masyarakat Jabar menyambut baik kedatangan Prabowo-Hatta di tanah Sunda. Menurutnya, Indonesia memang membutuhkan pemimpin nasional yang cerdas dan tegas, bukan hanya di atas kertas.
Perwakilan Kelompok Tani Teh, Kopi, dan Cengkeh Bandung Barat menilai visi-misi Prabowo-Hatta sangat pro petani. Kapasitas duet poros Partai Gerindra ini sangat memahami kebutuhan dunia pertanian Indonesia. (r/Don/Sc)
Tidak ada komentar: