(SJO, BANDUNG) Balai Kota Bandung siang tadi dipenuhi puluhan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI). Mereka berorasi meminta ketegasan Pemerintah Kota Bandung untuk menindak para pelaku usaha Miras dan yang berbau maksiat, agar menghargai datangnya bulan suci Ramadhan.senin, 23 juni 2014.
Dalam butir orasi, massa FPI mendesak agar ; "Aparat pemerintahan harus menutup pabrik, penjual miras dan café-café yang berbau maksiat sebelum kami Sikat". Kedua "Untuk para pelaku maksiat, segeralah bertaubat, atau Tangan Kami yang Bicara”. seraya disambut teriakan.
Ketiga “Warung siap saji, hargai kami yang berpuasa, tutup warung-warung atau kami yang akan menutup paksa” dan ke empat “untuk kaum hawa, jagalah aurat” Pinta massa berpakaian putih-putih itu.
Rombongan yang tiba sejak pukul 12:00 siang berkali-kali meneriakan lafadz, mereka yakin bahwa mengingatkan sesama muslim merupakan tugas dari Allah SWT. Maka dari itu untuk orasi kali ini mereka rela sampai meninggalkan pekerjaan pokoknya.
Sebagai kader FPI di fitnah itu biasa , di penjara itu uzlah, dibunuh sama dengan syahid dan di buang ibarat tamasya. “ Kami tidak mau di ninabobo kan dengan edaran walikota yang mendukung keinginan kami ini. Kami ingin ada realisasi. Bereskan itu Saritem sebelum Psk-Psk doli pindah ke saritem" Desak Agus Mulyana Sekretaris DPW FPI Kota Bandung.
Masa juga meminta agar aparat tidak main-main, "Jika aparat pemerintah tidak bergerak kami yang akan turun tangan karena menurut kami, Bandung Juara itu bandung yang bebas kemurkaan dan kekejian” Tambah Agus.(Viorizza/Dn/Sc)
Jelang Ramadhan FPI Desak Pemkot Stop Peredaran Miras
Tidak ada komentar: