» » » » Komunitas Backsilmove Nyalakan Lilin Simbol Selamatkan Hutan


(SEPUTARJABAR.COM, BANDUNG) – Dalam acara puncak ORATORIUM BABAKAN SILIWANGI “The Arct Journey Of Silence For Saving Our forest” METAFORA (Mime Time and Forest action Day) pada tanggal 22 Maret 2013, yang kali ini acara di gelar di Cikapayang tepatnya di bawah flyover Pasopati. Jum’at (22/03/2013) malam.

Kali ini komunitas Backsilmove berkolaborasi dengan beberapa komunitas, ada 10 komunitas yang terlibat pada acara puncak ini dengan menampilkan seni lukis, seni tari, pantomime, music, dan teater. Komunitas yang terlibat diantaranya : Teater Nusantara 32, Mixi, Imajimimetheatre Indonesia, Teater Tjerobong Paberik, Teater Dupa, Semut Hitam, juga menampilkan Astina Big Band, Ruang Temu, Wajiwa dan tentunya komunitas Backsilmove.

Berkumpulnya komunitas – komunitas ini dan berkolaborasi dengan satu tujuan yaitu menolak Hutan Kota Babakan Siliwangi di jadikan sebagai tempat komersil, dan mengajak masyarakat untuk peduli dan ikut menjaga serta melestarikan akan kebeadaan Hutan Kota Babakan Siliwangi.

Untuk kali ini acara di mulai dengan penyalaan lilin yang berjumlah 80 lilin dengan membentuk pohon yang melambangkan hutan, lalu seluruh komunitas berkumpul dengan membentuk sebuah lingkaran. Kolaborasi ini sangatlah unik, karena dari berbagai macam komunitas dan aliran, mereka berbaur menjadi satu melakukan aksi dalam waktu yang bersamaan menyuarakan isi hati mereka dengan cara yang berbeda – beda.

Menurut kang Alfiyanto dari komunitas seni tari Wajiwa dan salah satu dosen di STSI Bandung, Hutan Kota Babakan Siliwangi tidak seharusnya di jadikan sebagai tempat komersil, tetapi biarkanlah hutan apa adanya karena hutan Kota Babakan Siliwangi ini telah di tetapkan oleh PBB dan di resmikan langsung oleh Wakil Presiden Bapak. Budiono.

Dalam pementasan seni tari ini, menggunakan Tali sebagai symbol dari keterbatasan hutan, kawat duri yang melambangkan kepedihan dari hutan, dan dari inti dari jalan cerita seni tari ini menurut kang Alfiyanto, apabila hutan ini bisa menjerit, pastilah dia sudah menjerit, apabila hutan ini bisa menangis, pastilah dia sudah menangis, apabila hutan ini bisa berbicara, maka dia akan mengatakan jagalah aku, jangan rusak aku, Kita butuh alam, dan alam pun membutuhkan kita untuk menjaga dan melestarikannya. ( sayahandi )

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

2 komentar:

  1. maaf ralat, itu bukan Estina Big Band, tapi Astina Big Band. Terima Kasih

    BalasHapus