» » » » » Proyek 89,5 Miliar Binamarga Jabar Nyimpang

(SJO, BANDUNG) - Pembangunan Jalan Strategis di Provinsi Jawa Barat di wilayah Bandung dan Garut tahun 2012 yang menelan anggaran sekitar Rp 89,5 miliar, pengerjaannya diduga asal-asalan. Proyek yang berlokasi di wilayah Pengalengan – BTS Bandung hingga Garut, Cukul, Talegong, tersebut disinyalir menyimpang dan melanggar spesifikasi RAB. Alhasil, sejumlah pihak pun menyoroti masalah tersebut. 

LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat (PMPR) sebelumnya menggelar investigasi dan uji petik di lapangan. Hasil dari penelusuran LSM asal Bandung itu, ditemukan indikasi tindak pidana dalam pelaksanaan pekerjaan proyek paket tersebut. Pihaknya juga sudah menyurati Bina Marga Jabar untuk meminta kejelasan terkait indikasi penyimpangan dari proyek cukul tersebut. 

Beberapa temuan hasil uji petik lapangan yang validitasnya bisa dipertanggungjawabkan antara lain, ditemukan banyaknya pasir berwana merah pada campuran semen dan pasir sehingga spesifikasi yang sesuai dengan RAB sangat diragukan. Pihaknya juga menemukan kejanggalan pada papan proyek, di mana anggaran dan jarak (KM) tidak terpampang di sana. "Apa alasan Bapak tidak mencantumkan pagu anggaran APBD 2012 di papan proyek Pembangunan Peningkatan Jalan Strategis Propinsi Jabar," ujar Ketua LSM PMPR Rohimat Joker pada surat permohonan klarifikasi tertanggal 1 April 2013. 

Pihaknya juga mempertanyakan mengapa pelaksanaan proyek yang dikerjakan selama 319 hari kalender tersebut sudah ambruk. Untuk diketahui, pelaksanaan proyek tersebut dikerjakan Penyedia Jasa KSO Adhi–Anten. "Menurut kami, ini diindikasikan adanya pengurangan volume pekerjaan. Bahkan berdasarkan analisa foto-foto proyek, terlihat spesifikasi yang kami duga tidak sesuai bestek," terangnya. 

Sementara itu, hasil penelusuran tim investigasi gabungan sejumlah media, proyek Jalan Pangalengan - Talegong sepanjang 21,7 kilometer, termasuk pembuatan jalan baru sepanjang 3,9 kilometer, menghabiskan dana sebesar Rp 89,5 miliar. Proyek tahun anggaran 2012 yang didanai APBD Provinsi Jabar itu dilaksanakan secara bersama (KSO) oleh perusahaan konstruksi Adhi – Anten. Adapun Konsultan Supervise yakni PT. Purna Jaya Darana bekerja sama dengan PT. Nusvey. Indikasi penyimpangan pelaksanaan, selain TPT ambruk juga temuan campuran material mencurigakan serta ketebalan jalan yang diduga tidak sesuai spesifikasi. Selain itu, tidak dipasang plang proyek yang menyebutkan volume pekerjaan dan besaran dana. 

Melihat fakta di lapangan yang sarat penyimpangan, khususnya di wilayah Garut, disikapi aktif oleh LSM setempat. Ketua Umum Lembaga Advokasi Sosial Kanal Aspirasi Reformis (LASKAR) Indonesia, Koko Ali Permana yang berkantor pusat di Garut, mengaku sudah mengendus kejanggalan pada pelaksanaan proyek di daerahnya (Talegong) dan Jalan Baru. Bahkan pihaknya siap menerjunkan tim investigasi untuk menyisir wilayah-wilayah yang diduga terjadi pengurangan spek. "Data-data dugaan penyimpangan proyek sudah di tangan. Kita juga segera terjunkan tim investigasi. Kalau memang faktanya terjadi pelanggaran, maka kami tak segan untuk melaporkan masalah ini kepada aparat penegak hukum, termasuk KPK," kata Koko yang dikonfirmasi Minggu (18/8) siang. 

Pihaknya juga berencana menuntut transparansi Bina Marga Jabar melalui aksi demonstrasi yang akan digelar di depan kantor Bina Marga Jabar Jalan Asia Afrika, Bandung. "Kita akan koordinasi dengan LSM dan aktivis di Bandung yang juga sudah menelusuri masalah ini sejak lama. Langkah konkritnya tentu dengan menggelar aksi massa besar-besaran, karena uang rakyat yang digunakan dalam proyek itu sangat fantastis," papar Ketua LSM asal Kadungora Garut ini.

Saat dikonfirmasi terkait ambruknya proyek tersebut, pihak Bina Marga Jabar berkilah jika hal tersebut karena faktor alam. Kepala Dinas Bina Marga Jabar HM Guntoro menyatakan, pekerjaan proyek tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi. "Itu karena faktor alam akibat longsor. Pekerjaan proyek cukul itu sudah sesuai dengan spesifikasi dan pengawasannya dilakukan secara transparan," jelas Guntoro. Pihaknya meminta wartawan maupun LSM yang menginginkan penjelasan rinci terkait proyek tersebut agar menghubungi Kabid Pembangunan Bina Marga Jabar. "Lebih jelasnya bisa hubungi Pak Barman," imbuh Kadis Bina Marga Jabar. (jay/Don)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

12 komentar:

  1. Salut buat PMPR yg brani ungkap proyek bermasalah. Moga2 aja ditindaklanjuti sesuai aturan sebagaimana mestinya. Jangan mau kompromo atau berdamai karena diiming-imingi duit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagus pak anonim,,,jangan seperti yang lain masuk angin...

      Hapus
  2. saluuuut buktikan lsm tumbangkan rezim kapitalis yang menyengsarakan rakyat !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saluutlah awak nih , Kau Demo 86 pula kau jadinya !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Salut lae !!!!!!!!!!!!!

      Hapus
  3. kami mendukungmu wahai PMPR apa sih singkatannya?

    BalasHapus
  4. hoyyy kabeh kade bisi kokotokeun wungkul jaman kiwari aya kitu nu murni berjuang ker rahayat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah Waduuk itu berjuang???? Pejuang Masyarakat Penipu Rakyat adanya itu mah!!!!!!

      Hapus
  5. PMPR bandg dn Laskar garut hrs bersatu.....bersatu mengungkap kebenaran... lain bersatu pa gede-gede 86. kudu era ku bacot nu sering koar2 tntg kabenaran. perlu dana ngomong ka saya di sumedang larang. ulah ngajualan kasus2 kehed

    BalasHapus
  6. simkuring anu leres asal dapur ngebul man, itu realita

    BalasHapus
  7. Aya naon mani rame kieu kehed

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  9. tulisan gak bermutu bredel aja. lsm tong pagede sungut sikat

    BalasHapus