Menurut kerabatnya, pengusaha SPBU, pesantren, dan pendidikan formal lainnya ini meninggal dunia pada hari Rabu (02/07), sekitar pukul 21.40 malam di RS Al Islam Bandung. Dugaan sementara, almarhum meninggal akibat serangan jantung mendadak, mengingat almarhum memiliki riwayat penyakit jantung.
Bagi Aher, almarhum adalah sosok putra pengusaha Jawa Barat, yang dididik oleh mendiang ayahandanya, Haji Ma’soem, untuk menjadi pebisnis yang sukses hingga saat ini. Bahkan, Aher menyanjung kontribusi almarhum dalam bidang keberpihakan sosial.
“Bukan hanya urusan bisnis, urusan keberpihakan sosial pun luar biasa. Beliau memiliki lembaga pendidikan, tentu saja menjadi bagian dari pengejawantahan (perwujudan, red.) urusan sosial, urusan masa depan masyarakat Jawa Barat”, tutur Aher.
Aher juga membagi pengalaman pribadi yang paling membuatnya merasa kehilangan almarhum. Pada saat Aher ditugaskan oleh partai untuk masuk ke bursa Cagub-Cawagub tahun 2008 lalu, almarhum H. Nanang Ma’soem adalah orang pertama yang menerima kedatangan Aher di Jawa Barat.
“Saya masih ingat, di Saung Panyileukan, di tempat itulah saya diterima pertama kali untuk berbincang-bincang tentang Cagub-Cawagub,” paparnya lagi.
Mendiang H. Nanang Iskandar Ma’soem meninggal dunia di usia 66 tahun, dan meninggalkan seorang istri serta 5 orang anak.(r/Dn/Sc)
Tidak ada komentar: