» » Dukung Prabowo-Hatta, Leuweng Hejo, Masyarakat Ngejo

(SJO, BANDUNG) 3 Elemen masyarakat berikan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Elemen masyarakat yang peduli kelestarian alam, yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jabar-Banten pun mendeklarasikan diri. Kesamaan visi menjadi alasan mereka memberikan dukungan pada pasangan Capres nomor 1 ini.

Menurut koordinator organisasi, Pandi, kerusakan alam yang terjadi saat ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi.“Jangan sampai hutan ditinggalkan dalam keadaan telantar, karena hutan sesungguhnya adalah sumber kehidupan manusia. Atau istilahnya, leuweung hejo, masyarakat ngejo,” tutur Pandi, saat deklarasi dukungan di Rumah Pemenangan Prabowo-Hatta Jabar, Selasa (24/6).

Tatang Darso, perwakilan Masyarakat Peduli Kelestarian Hutan (MPKH), mengamini pernyataan rekan sejawatnya itu. Menurut Tatang, kawasan hutan lindung sudah semakin kritis. Padahal, kawasan ini menyerap air untuk kebutuhan daerah sekitarnya.
“Visi-misi Prabowo-Hatta sangat realistis untuk masyarakat seperti kami, yang tinggalnya di berbatasan dengan kawasan hutan. Maka kami berharap, jika Prabowo-Hatta memimpin Indonesia, agar mendukung upaya kami melestarikan hutan, untuk kesejahteraan lahir dan batin,” harap Tatang.

Visi hijau juga disambut Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI).  “Prabowo-Hatta berkomitmen, setiap jengkal sawah tetap menjadi sawah, setiap jengkal hutan akan menjadi hutan, dan kami melihat semangat dan visi-misi ini sangat pro petani,” tutur Koordinator PPNSI Bahruzin, saat mendeklarasikan dukungan.

Selain itu, dukungan juga mengalir dari Persatuan Guru Swasta Bandung tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU). Menurut perwakilan organisasi, Hasanudin, mereka mendukung pasangan Prabowo-Hatta karena hanya pasangan inilah yang memiliki program kesejahteraan bagi pendidik sekolah swasta.

“Kami berharap Prabowo-Hatta bisa menghapus sistem outsourcing, karena sistem ini bukan hanya ada di pabrik, tapi di sekolah swasta juga. Kami bisa saja diberhentikan tiba-tiba,” ungkap Hasanudin.

Selain penghapusan sistem outsourcing, Hasanudin menitipkan beberapa harapan lagi. Di antaranya, peningkatan kesejahteraan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tunjangan hari tua, tunjangan sertifikasi yang dibayar per bulan, dan kemudahan untuk guru swasta yang sudah mengajar minimal 10 tahun, untuk diangkat sebagai guru tetap.

“Kami juga berharap, gaji guru swasta dialokasikan dari APBD, dan sesuai UMR yang berlaku,” ujar Hasanudin, mewakili 24 ribu guru swasta di Kota Bandung.(r/Don/Sc)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply