Kepala Dinas PU Bina Marga Jabar, HM Guntoro, mengatakan perbaikan jalur jalan yang rusak akibat banjir dan longsor harus segera dilaksanakan, karena jika dibiarkan, kerusakan infrastruktur jalan bisa tambah parah, dan secara langsung mengganggu kelancaran pembangunan.
"Meski demikian, rencana perbaikan jalan tetap harus melihat kondisi (cuaca). Namun, kami tetap memprioritaskan, di antaranya dengan melakukan penambalan, atau pemeliharaan sehingga tidak menganggu transportasi selama musim hujan," kata Guntoro, di Bandung, Selasa (4/2).
Ia menambahkan, di samping itu tahun 2014 pihaknya juga akan melakukan peningkatan jalan sepanjang 54 kilometer, serta perbaikan 76 kilometer dengan menelan dana APBD Provinsi Jabar senilai Rp670 miliar tahun anggaran 2014.
"Alokasi dana tersebut juga membantu sejumlah daerah untuk menjaga kondisi jalan tetap baik. Beberapa jalur di jalan Kabupaten harus mendapat bantuan akibat besarnya pendaanan. Oleh karena itu pemerintah kota dan kabupaten sulit memenuhi sehingga kami ikut membantu (perbaikan jalan rusak)," kata Guntoro.
Gunturo mengungkapkan hampir seluruh wilayah rawan banjir dan longsor, di antaranya Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bandung dan Sumedang, mendapat bantuan dana khusus perbaikan dan pemeliharaan agar kondisi jalan tetap baik.
Bantuan perbaikan jalan rusak dilakukan untuk meringankan beban pemkab/pemkot karena keterbatasan anggaran.
"Yang paling utama juga mewujudkan jalan yang mantap sehingga membantu masyarakat. Jalan yang mantap mendukung peningkatan pembangunan berbagai bidang antara lain pendidikan dan ekonomi,†kata Guntoro.
Guntoro menjelaskan prioritas perbaikan jalan rusak berdasarkan intruksi Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.
"Maksud dan tujuan Pemprov Jabar memerioritas perbaikan jalan agar transportasi tidak terganggu. Dan, bisa dirasakan langsung masyarakat," tuturnya.
"Kami ingin wilayah Jabar terus berkembang dan tidak hanya berkutat dengan jalan rusak. Tentunya kami membantu sesuai kemampuan," tandasnya. (adv)
Tidak ada komentar: