» » » Jumhur Maju Capres Didukung Buruh

(SJO, BANDUNG) - Majunya Muhammad Jumhur Hidayat (MJH) dalam konvensi calon Presiden melalui Partai Demokrat dinilai tak hanya merupakan momentum bagi kaum buruh tapi juga rakyat, terutama bagi suku Sunda. Sebab hingga kini baru MJH-lah satu- satunya putra Sunda yang berani maju untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019.

Hal itu diungkapkan Sekjen Forum Ki Sunda Andri P Kantaprawira kepada wartawan di sela konsolidasi sosial media gerakan sejuta buruh mendukung MJH di Bandung, Minggu (14/7/2013).

"Majunya Kang Jumhur bisa menstimulasi tokoh-tokoh Sunda lainnya untuk maju dalam kancah politik. Karenanya kehadiran Kang Jumhur ini patut didukung. Saatnya tokoh Sunda mengucapkan punten abdi ti payun. Tidak lagi mangga ti payun," kata Andri.

Menurut Andri, sangat sedikit putra Sunda yang punya kompetensi, basis sosial politik, popularitas serta elektabilitas secara nasional yang mumpuni untuk maju sebagai capres. "Kang Jumhur adalah salah satunya yang berani. Bagi warga Sunda karena tidak ada tokoh Sunda yang menjadi pimpinan politik, maka jalur konvensi adalah langkah yang paling logis," katanya.

Menurut Andri, Jabar punya posisi sangat strategis dalam percaturan politik di Indonesia. Namun Jabar selalu menjadi "bancakan" tokoh-tokoh politik tanpa ada tokoh Sunda yang ikut manggung.

"Jabar penduduk terbesar di Indonesia, memiliki suara terbesar dan tentunya menyumbang permasalahan yang besar juga. Posisi geopolitik Jabar sangat penting di nasional," ujar Andri.

Dengan majunya MJH dalam konvensi, kata Andri, diharapkan bisa mengartikulasikan kepentingan dan aspirasi tuntutan masyarakat Jabar. "Baik secara sosial, politik, budaya, dan ekonomi pembangunan dalam kerangka pembangunan nasional. Ikatan emosional dan kultural Kang Jumhur terhadap Jabar sangat kuat," kata Andri.

Jumhur sendiri mengatakan tidak perlu ada yang ditakuti oleh orang Sunda kecuali Tuhan. "Sunda adalah suku bangsa terbesar kedua di negeri ini. Para pendiri bangsa kita banyak yang bermukim di tatar Sunda. Bagi saya problemnya bukan berani atau takut. Tapi ada kesempatan atau tidak. Kalau ada kesempatan bagi orang Sunda memimpinrRepublik ini, mengapa tidak," kata Jumhur.

Menurut Jumhur, Jabar dan Banten punya peran penting karena berbatasan langsung dengan ibukota nasional. "Kan aneh kalau Jabar dan Banten tidak berkembang mengikuti perkembangan Jakarta. Saya pribadi melihat masih banyak visi nasional yang tidak menyentuh pembangunan di Jabar dan Banten. Misalnya saja tentang pembangunan pariwisata. Bung Karno saja telah menyiapkan hotel demikian bagus di Pelabuhan Ratu yaitu Hotel  Samudera Beach tapi apakah pembangunan infrastrukturnya sdh bagus khususnya di Jabar Selatan," ujarnya. (r22)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply