Demo di KPUD Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Luka-luka

(SJO, BANDUNG) - Unjuk rasa mahasiswa di depan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Jabar, Sabtu (3/5/14) berlangsung ricuh, hingga mengakibatkan sejumlah pendemo dan Polisi luka-luka. Kericuhan dipicu orasi provokatif seorang pengunjuk rasa yang bernada menantang petugas.

"Polisi ada empat orang dan mahasiswa juga empat, luka-luka ada di dahi, kepala, kaki dan mata," kata Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Diki Budiman.

Kejadian bermula ketika peserta unjuk rasa dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)yang sedang berorasi di atas mobil bak terbuka menunjuk-nunjuk ke arah polisi yang mengawal jalannya aksi.
"Mana polisi yang mukul teman saya?" teriaknya.

Pernyataan itu diduga memancing emosi massa sehingga serempak mendorong barikade polisi. Keributan pun kembali pecah. Akhirnya polisi mengambil tindakan tegas dengan memukul mundur massa, dan mengerahkan mobil penyemprot air (water cannon).

Soal korban luka, perwakilan mahasiswa mengungkap jumlah berbeda. Mereka mencatat sebanyak 10 mahasiswa dari Kaukus Pergerakan Jawa Barat mengalami luka-luka. Para korban mengalami luka di bagian kepala, badan, kaki, dan lain-lain.

"Ada sekira 10 orang yang luka, tiga di antaranya perempuan," kata Asra, salah seorang mahasiswa yang terluka .

Berdasarkan data dari Ketua PMII Cabang Kota Bandung Taufik Nurrohim, mahasiswa yang mendapat perawatan yakni Acil Sopandi (rawat inap) , Apendi 12 jahitan, Usep, Ibnu, Bayu, Muhammad Iqbal Fauzi, Adzik, Asep Abdulrahman, dan satu mahasiswi Feny.

Dalam aksinya, massa meminta KPU Jawa Barat menghentikan rapat pleno soal perbaikan Daftar Pemilih Tetap. Mereka juga menuntut supaya dilakukan penghitungan suara ulang di seluruh Tempat Pemungutan Suara di Jawa Barat. (tim)