» » Indonesia Kembangkan AEM untuk Prediksi Epidemi HIV

(SJO, BANDUNG) - Indonesia saat ini sudah menggunakan permodelan Asian Epidemic Model (AEM) dalam melihat perkembangan epidemic HIV di Indonesia. Demikian diungkapkan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bony Wiem Lestari.

Bony menilai, prediksi perkembangan epidemi HIV melalui pemodelan AEM yang dikembangkan oleh Tim East West Centre cukup mewakili epidemi HIV di Asia Tenggara dan digunakan secara luas di Thailand, Vietnam dan Cambodia.

“Model AEM ini sesuai dengan sifat epidemi HIV yang saat ini terjadi di Indonesia,” ucap Bony.

Bony menuturkan pemodelan AEM sejauh ini baru memprediksi pola epidemi sampai tahun 2015, di mana epidemi HIV/AIDS dinilai masih terkonsentrasi pada kelompok risiko tinggi seperti pengguna narkoba suntik atau pekerja seks.

“Tetapi kalau kita tidak melakukan apa-apa, tidak melakukan intervensi program yang tepat, maka sangat mungkin epidemi HIV akan masuk ke populasi umum dan tidak lagi terkonsentrasi pada kelompok risiko tinggi tadi,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat, Pantjawidi Djuharnoko. Menurutnya, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan secara kumulatif sejak 1987 hingga Maret 2013 terdapat 7.621 kasus HIV dan 4.131 kasus AIDS di Jawa Barat.

“Dari data ini jika dianalisis, trend penularan HIV telah terjadi di mana pada tahun 2008 sebanyak 67 % kasus baru HIV/AIDS didominasi oleh penggunaan narkoba suntik. Sedangkan pada 2012 terlihat kasus baru HIV/AIDS didominasi oleh faktor heteroseksual yang jumlahnya mencapai 64 % dari keseluruhan kasus,” ungkapnya. (RLS)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply