“Kita dapat informasi dari Dinas Kesehatan Prov.Jabar bawah kasus kangker payudara saat ini tertinggi menyusul kangker sherfik,” ujar Shendy, kepada wartawan, usai memberikan pemaparan tentang penyakit kangker payudara kepada sejumlah dokter beserta staf Rumah Sakit Ibu dan Anak atau RSIA Melinda, Jumat (30/08).
Oleh karenanya menurur Shendy, perlunya mendapat perhatian yang serius dari semua elemen masyarakat , mulai dari pemerintah, lembaga swadaya hingga masyarakat.
“Kita perlu memberikan perhatian serius terhadap kasus ini, apalagi saat ini banyak masyarakat penderita kangker payudara datang ke rumah sakit setelah stadium 4 sehingga tidak bisa dioperasi,” ucapnya.
Selain itu menurut Shendy, kasus kangker payudara tidak hanya menyerang para orang tua saja tetapi anak-anak yang masih belasan tahun saat ini sudah mulai mengalami gejala kangker payudara.
“Anak perempuan usia belasan saat ini sudah banyak yang menderita kangker payusara,” katanya.
Menurut Shendy, faktor gaya hidup menjadi penyebab paling dominan banyaknya anak-anak perempuan usia belasan yang sudah menderita kangker payudara.
“Makanan siap saji menjadi pemicu kangker payudara pada anak-anak, sedangkan pada orang dewasa selain merokok dan makanan instan, minuman yang mengandung alkohol juga menjadi pemicu kangker,” tuturnya.
Shendy menyatakan, pola gaya hidup sehat merupakan salah satu hal penting yang harus terus dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dan kaum perempuan pada khususnya untuk mengurangi dan meminimalisir kangker payudara.
“Selain berobat, pola hidup sehat harus dilakukan untuk menghindaripenyakit yang sangat ditakuti oleh kaum perempuan ini,” pungkasnya. (r22)
Tidak ada komentar: