» » » » RSHS Siapkan Poli Terpadu Selama Lebaran

(SJO, BANDUNG) - Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dr Bayu Wahyudi, SPOG, MPHM, MHKES mengatakan, pihaknya telah membuat poliklinik terpadu untuk melayani pasien selama masa Idul Fitri 2013.

“Poliklinik ini dibuka selama libur nasional Lebaran mulai tanggal 5-11 Agustus,” ujar Bayu, kepada wartawan di Ruang sidang RSHS Bandung, Jl. Pasteur No.38, Jumat (26/07)

Namun, poliklinik terpadu ini hanya untuk melayani masyarakat yang memerlukan control terhadap kesehatannya. “Untuk pasien gawat darurat tentu kita akan tetap melayani seperti biasa melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD), namun untuk rutinitas pelayanan control itu melalui Poli Terpadu,” kata Bayu.

Bayu mengharapkan, layanan yang disiapkan pihak RSHS ini bisa membantu kebutuhan masyarakat atau pasien yang memerlukan pelayanan kesehatan.

“Meski libur nasional, masyarakat tidak perlu khawatir jika memerlukan pelayanan kesehatan dari RSHS, kita selalu siap melayani masyarakat sesuai kebutuhan,” katanya.

Bayu juga mengatakan, masyarakat yang perlu mendapatkan pelayanan poliklinik, dapat datang ke Poli Siaga di hari libur lebaran, dengan jadwal pendaftaran dari pukul 7.30 – 12.00 WIB dan pelayanan sampai pukul 14.00 WIB.

“Poli Siaga akan tetap melayani pasien Askes, Jamkesmas, Jamkesda, dan Umum dengan mempersiapkan persyaratan terlebih dahulu. Hal tersebut untuk efisiensi waktu,” pungkasnya.

Rujukan Berjenjang

Direktur Utama RSHS juga mengimbau kepada pasien penyakit tertentu yang ringan agar jangan langsung ke RSHS, sejak 2012 lalu Jawa Barat telah memiliki Sistem Rujukan Berjenjang dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu sehari-hari (SPGDT-s).

“Pelaksanaan SPGDT-s mencakup empat kabupaten kota yaitu Kota Bandung, Kab. Bandung, Kota Cimahi dan Kab. Sumedang,” ucap Bayu.

Bayu mengatakan, dalam  SPGDT-s meliputi puskesmas, rumah sakit, rumah sakit rujukan kabupaten kota, rumah sakit regional dan rumah sakit rujukan provinsi dapat memberikan layanan kesehatan yang optimal sesuai fungsi dan kemampuannya.

“RSHS tidak bisa dianggap sebagai puskesmas. Kalau ada rujukan, akan tetap kami layanani. Tapi untuk kasus-kasus kegawatdaruratan yang masih bisa ditangani rumah sakit daerah kota/kabupaten, pasien dapat datang ke pelayanan kesehatan yang tersedia di daerahnya masing-masing,” tuturnya. (r22)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply