» » Pembangunan Fly Over Dinilai Tepat untuk Atasi Kemacetan

(SJO, BANDUNG) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dedi Taufik menilai, tiga jalan layang (fly over) di Cibiru, Buah Batu dan Kopo merupakan langkah tepat.

Pasalnya, jalan layang yang disimpan di titik krusial kemacetan ini biayanya jauh lebih murah dibanding membangun terowongan bawah tanah atau underpass.

"Kondisi existing jalan raya di Kota Bandung sangat terbatas. Biaya underpass bisa tiga kali lipat jalan layang. Tapi fungsinya kan sama, mengurai kendaraan," kata Dedi.

Sesi pertama pembangunan jalan layang tersebut mulai dilakukan Juli 2014 mendatang. Menurut Dedi, kemacetan di Kota Bandung selama ini banyak dipasok dari daerah pinggiran.

"Penduduk Kota Bandung itu kalau siang 5 juta jiwa, kalau malam 2 juta. Rata-rata memang para pekerja berasal dari daerah tetangga," kata dia.

Menurutnya pada 2014, bentuk infrastruktur Bandung Raya mulai ditemukan. Hal itu tinggal dilakukan penyempurnaan masterplan transportasi Bandung Raya dan feasibility study monorel Bandung Raya yang saat ini tengah berproses.

"Kita tidak hanya memikirkan pemecahan kemacetan di Kota Bandung, tapi daerah sekitar harus terintegrasi,” jelas Dedi.

Keberadaan masterplan, lanjut Dedi, sangat penting karena persoalan kemacetan bisa diselesaikan secara terintegrasi.

"Jika masterplan selesai, pihak terkait akan merumuskan tatanan transportasi wilayah. Kemudian ke rencana induk, lalu fokus kita bisa ke monorel," tutup dia. [adv]

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply