» » » » » » Mahasiswa dan Buruh Turun ke Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM

(SJO, BANDUNG) – Mahasiswa dan buruh di berbagai daerah di Jawa Barat, Jumat (21/6/13) turun ke jalan berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Meski di beberapa tempat demo tersebut sempat mengganggu kelancaran arus lalu lintas, namun penyampaian aspirasi masih dapat dikendalikan aparat keamanan.

Aksi ratusan ribu buruh dari Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat sempat dihadang oleh ribuan polisi dan tentara di kawasan Industri Cikarang.  Para pengunjukrasa dihadang di perempatan lampu merah kawasan Industri EJIP. Petugas menyiapkan water cannon dan baracuda.

Di Kota Cimahi, Jabar, ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Kerja Kota Cimahi, konvoi mengajak sesama buruh berunjuk rasa di Kantor Pemerintah Kota Cimahi. Mereka terdiri buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. Sebelum konvoi mereka mendatangi pabrik-pabrik untuk mengajak rekan mereka berunjuk rasa.

Seusai konvoi para buruh ini berunjuk rasa menyampaikan tuntutan di depan Kantor Wali Kota Cimahi, Jabar sambil membentangkan spanduk dan poster. Buruh juga sekaligus meminta pemerintah menaikkan upah minimum Kota Cimahi yang sebelumnya Rp1.380.000 menjadi Rp2 juta.
Sementara itu puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Bandung berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM dengan membakar ban dan mencoreti tembok pagar bagian luar Gedung Sate.

Pengunjuk rasa menilai, kenaikan BBM akan sangat mempengaruhi beban masyarakat karena bahan pokok pasti naik. Bantuan yang akan diberikan tidak sebanding dengan kesulitan yang dirasakan masyarakat.
Awalnya pedemo hanya berorasi melalui alat pengeras suara. Lalu salah seorang demosntran yang membawa cat semprot mencoreti tembok pagar di sebelah kiri Gedung Sate. Coretan itu bertulis 'HMI Tolak Kenaikan BBM'.

Aksi coret-coret itu rupanya luput dari pengawasan polisi. Pedemo lain yang membawa cat semprot pun kemudian ikut bergabung mencoreti tembok hingga akhirnya polisi memergokinya. Cat semprot yang digunakan berwarna merah dan hitam. Tulisan lainnya yang tertera di tembok itu yakni 'SBY Not My President'.

Kondisi sempat memanas sewaktu mahasiswa membakar ban. Bahkan mereka sempat menutup Jalan Diponegoro sehingga polisi terpakasa meminta pengendara memutar arah. Tak berselang lama, massa HMI meninggalkan lokasi aksi dan lalu lintas Jalan Diponegoro pun kembali normal. (r22/don)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply