Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Pembebasan, Dimas Gusti Randa, menuturkan, kebijakan Pemerintah Indonesia terkait pencabutan subsidi BBM adalah bentuk pengkhianatan terhadap masyarakat Indonesia.
Menurut dia, pembatasan subsidi BBM secara jelas dan nyata akan mengokohkan liberalisasi minyak dan gas di Indonesia, setelah liberalisasi yang dilakukan di sektor hulu, seperti penyerahan tambang-tambang minyak kepada perusahaan multinasional, seperti Exxon Mobil, Chevron, dan lain-lain.
"Dan sekarang sektor hulu pun ingin diliberalisasi, dengan memuluskan langkah SPBU asing membabat Pertamina," katanya.
Di sisi lain, kata Dimas, implikasi kebijakan tersebut terhadap rakyat sangat jelas, walaupun pemerintah berkelit bahwa pencabutan subsidi ditujukan untuk mobil berplat hitam secara nyata, hal tersebut akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Oleh karena itu, kami menolak kebijakan pemerintah terkait pencabutan subsidi BBM," katanya. (ant)
Tidak ada komentar: