» » » Gubernur Jabar Resmikan Pembangunan BICC

(SEPUTARJABAR.COM, BANDUNG) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan dimulainya pembangunan Bandung International Convention Centre (BICC).  Bangunan yang terletak di samping Lapangan Gasibu ini diproyeksikan akan menjadi legenda, seperti Gedung Sate dan Savoy Homann.

“Dengan ini saya resmikan dimulainya pembangunan BICC,” ucap Heryawan dalam akhir sambutan Ground Breaking (peletakan batu pertama) pembangunan BICC, di Bandung, Kamis (21/2/2013).

Gedung yang direncanakan akan selesai dibangun dalam 18 bulan ini diyakini akan menjadi bangunan yang melegenda, seperti halnya Gedung  Sate dan Savoy Homann. “Dua bangunan itu melegenda karena dua hal, pertama bangunannya kokoh, dan kedua arsitekturnya indah,” jelas Heryawan.

Dengan berprinsip pada dua hal itu, pembangunan BICC yang juga menyatu dengan hotel, yang nantinya diberi nama Pullman Hotel, ini akan melengkapi bangunan fenomenal Bandung lainnya. “Itu sejak awal saya syaratkan agar bangunan ini memenuhi dua unsur tadi, kokoh dan indah,” tandas gubernur yang akrab disapa Aher ini.

Pembangunan gedung pusat konvensi ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 1997. Namun tidak dilanjutkan karena terjadi krisis ekonomi dan pergantian pemimpin nasional.

Gedung yang akan berdiri diatas tanah seluas 10 ribu meter persegi ini akan menelan biaya Rp 945 miliar. Dengan 14 lantai dan 2 lantai basement, total luas bangunannya menjadi 81.382 meter persegi.

BICC akan memiliki ruang pertemuan seluas 2.300 meter persegi.  “Berkapasitas 5.000 orang,” jelas Teguh Satria, Direktur Utama PT Tritunggal Lestari Makmur (TLM), selaku pengembang BICC dalam sambutannya.

Selain itu di bangun hotel dengan kapasitas 330 kamar bintang lima, dua unit amphitheater, ruang-ruang rapat, restoran, dan parkir dua lantai. “Selain itu kita akan bangun terowongan yang menghubungkan are parkir basement dengan area parkir Gedung sate,” jelas Teguh.

Kerjasam antara PT TLM dengan pemerintah provinsi Jabar dengan pola Build Operate Transfer (BOT). “Ini maknanya tanah milik pemprov, kita yang bangun dan operasikan, setelah 30 tahun bangunan akan kita serahkan ke pemprov, menjadi milik pemprov Jabar,” jelas Teguh.

“Jadi pemprov tidak keluar sepeser pun untuk pembangunan, hanya menyediakan lahan. Selain setelah 30 tahun dapat gedung, pemprov pun akan mendapat uang kompensasi yang dibayarkan tiap tahun, total kompensasi selama 30 tahun sekira Rp 61 miliar,” timpal Heryawan.

Selain diyakini akan menjadi gedung legenda BICC diarapkan mampu mendongkrak perekonomian Jabar. Selain akan memudahkan para UKM dan kalangan industri untuk mempromosikan produknya, BICC juga mampu menyerap tenaga kerja yang besar. “Mudah-mudah bisa membantu mengurangi angka pengangguran, yah kalau jumlahnya bisa ribuan tenaga kerja yang bisa diserap,” jelas Heryawan. (don)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply