» » Kedubes Australia: SBY dan Megawati Tidak Terlibat Kasus Pencetakan Uang

(SJO, JAKARTA) - Kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta menegaskan, tidak ada keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam kasus Securency yang dikabarkan melibatkan sejumlah tokoh politik di Asia Pasifik, sebagaimana diberitakan Wikileaks dan dilansir oleh Sindonews.Com, Rabu (30/7).

Dalam siaran persnya, Kamis (31/7), Kedubes Australia mengakui adanya perintah pencegahan penyebarluasan informasi yang bisa memberi kesan keterlibatan tokoh politik senior tertentu dalam korupsi di kawasan Asia Pasifik.

Namun Kedubes Australia di Jakarta menegaskan, Presiden (SBY, red) dan mantan Presiden Indonesia (Megawati Soekarnoputri, red) bukan pihak yang terlibat dalam proses pengadilan Securency

Menurut Kedua Australia di Jakarta, Pemerintah Australia memandang bahwa perintah pencegahan tetap merupakan cara yang terbaik untuk melindungi tokoh politik senior dari risiko sindiran yang tidak berdasar.

"Ini merupakan kasus rumit yang telah berlangsung lama yang menyangkut sejumlah besar nama individu. Penyebutan nama-nama tokoh tersebut dalam perintah itu tidak mengimplikasikan kesalahan pada pihak mereka,” tulis Kedubes Australia.

Dikatakan dalam siaran pers itu, bahwa Pemerintah Australia menyikapi pelanggaran perintah pencegahan ini dengan sangat serius, dan sedang merujuknya ke kepolisian.

Sebelumnya, dalam konperensi pers di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/7), Presiden SBY meminta agar Pemerintah Australia memberikan penjelasan mengenai informasi yang dikeluarkan Wikileaks terkait sinyalemen adanya perintah mencegah penyidikan atas dugaan korupsi sejumlah pejabat di negara Asia.

"Berita yang dikeluarkan oleh Wikileaks sesuatu yang menyakitkan, saya mengikuti apa yang dilaksanakan Australia, Menlu laporkan pada saya setelah komunikasi dengan Duta Besar RI di Canberra dan Duta besar Australia," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono merasa perlu untuk segera melakukan klarifikasi atas berita tersebut dan mengumpulkan sejumlah keterangan mengenai hal tersebut dari pejabat terkait.

"Berita seperti ini cepat beredar dan kemudian karena sangat sensitif, karena menyangkut kehormatan dan harga diri baik Ibu Megawati, dan saya sendiri, maka saya ambil keputusan untuk melakukan sesuatu bertindak dan mengeluarkan pernyataan ini,” jelas Presiden SBY seraya menyebutkan, pemberitaan seperti itu mencemarkan dan merugikan nama baik mantan presiden Megawati Soekarnoputri dan saya sendiri, serta menimbulkan spekulasi dan kecurigaan. (tim)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply