Direktur MMD Initiative, Masduki Baidlowi mengatakan, pertemuan Mahfud dengan Ical adalah bagian dari komunikasi politik yang wajar dilakukan para tokoh partai, mengingat Mahfud juga merupakan kandidat Capres yang akan diusung PKB pada Pilpres mendatang.
"Jadi yang diberitakan mengenai pertemuan Mahfud dengan ARB di bali hanya bagian komunikasi politik yang biasa dilakukan dengan parpol manapun, bahkan jauh hari sebelumnya Mahfud juga telah melakukannya dengan parpol lain seperti PDIP, Gerindra, PPP dan lain-lain," ujar Masduki dalam keterangan pers Sabtu (19/4/2014).
Masduki menegaskan, tidak deal politik terkait pertemuan kedua kandidat Capres yang saat ini sama-sama tengah melakukan kunjungan ke Pulau Dewata tersebut. "Saya ingin menegaskan, tak ada deal apa pun dalam pertemuan itu," tegasnya.
Ketua DPP PKB Marwan Jafar memberikan sinyal partainya akan berkoalisi dengan parpol nasionalis. PKB memilih berkoalisi dengan partai nasionalis karena kapok berkoalisi dengan parpol Islam gara-gara komitmennya rendah.
Dia mengatakan, sebagai partai Islam partainya saat ini juga terus menjajaki koalisi dengan berbagai parpol yang memiliki ideologi nasionalis. Dia berharap, partainya bisa segera mendapatkan pasangan parpol yang cocok untuk diajak berkoalisi dalam pemenangan pilpres 2014.
"Maka dari itu, kami masih mencari koalisi yang benar-benar kokoh mengambil kebijakan. Kali ini kami ingin berkoalisi dengan yang nasionalis, ya bisa dengan Golkar bahkan PDIP juga bisa diajak berkoalisi," jelas Marwan kepada wartawan di Warung Daun, Cikini Jakarta, Sabtu (19/4).
Dia mengaku akan memberikan syarat yang harus dipenuhi parpol nasionalis untuk berkoalisi dengan PKB. "Nanti biar diumumkan oleh Ketum saja. Yang pasti saat ini semua nama cawapres yang sebelumnya dimunculkan PKB sudah diajukan meski sampai saat ini belum ada yang fix. Termasuk mengusung nama Mahfud MD dan raja dangdut Rhoma Irama," kata Marwan.
Terkait adanya wacana pembentukan koalisi partai berbasis Islam, dia mengaku pesimis bisa terwujud dengan baik. Sebab berdasarkan pengalamannya selama ini komitmen parpol Islam dalam mengambil kebijakan politik cenderung rendah.
"Biar nanti kami tampung semua masukan-masukan dan kalangan internal khususnya dari para kiai. Kalau sudah waktunya akan kami umumkan secepatnya," kata Marwan. (R21)
Tidak ada komentar: