Rapat internal ini dihadiri oleh perwakilan dari PT. Jasa Sarana, PT. Tirta Gemah Ripah, PD. Agrobisnis dan Pertambangan, PD. Jasa dan Kepariwisataan, PT. Agronesia, PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten Tbk, PD. BPR dan 72 PD. PK, PT. Jamkrida Jabar, dan PT. Agro Jabar.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur berpesan agar BUMD dapat membuat langkah-langkah strategis yang konkrit dalam pengembangannya.
Presentasi yang disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Sonny Samsu Adisudarma memaparkan tentang kontribusi, perkembangan, laporan keuntungan, dan target dari masing-masing BUMD. Sedangkan pada sesi diskusi, permasalahan yang dibahas diantaranya mengenai status kepemilikan tanah dan business plan BUMD.
Sonny menyampaikan, adanya BUMD baru seperti PD. Agrobisnis dan Pertambangan, PD. BPR dan 72 PD. PK, serta PT Jamkrida Jabar telah membuka 20.000 lapangan kerja dan 40.000 UKM baru.
Wagub juga berpendapat agar BUMD yang bergerak di bisnis agro tidak bergantung pada lahan saja, tetapi pada penyaluran atau distribusi hasilnya juga. Selain itu, untuk menyiasati kurangnya lahan, bisnis agro dapat dijalankan dengan mengadakan kerjasama terhadap petani lokal, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga.(Rl)
Tidak ada komentar: