Menjurut Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Guntoro , kebanyakan jalur rawan kecelakaan itu karena jalan nasional yang jelek.
Guntoro menjjelaskan, jalan nasional otomatis menjadi kewenangannya pemerintah pusat. "Pemerintah pusatlah yang memperbaikinya," ujarnya. Pihaknya mengaku sudah mengusulkan untuk perbaikan jalan, tapi belum ditanggapi secara penuh.
Dia mencontohkan jalan nasional yang cukup rawan di Jabar adalah di wilayah Pantura dan Puncak. Sementara jalan milik pemerintah provinsi dia mengklaim relatif lebih baik.
"Jalan di Pemprov panjangnya sekitar 2.191 kilometer, perawatan untuk memantapkan jalan dilakukan setiap tahunnya," katanya.
Dia menambahkan, biaya perawatan/perbaikan jalan nasional yang rusak memang cukup besar. " Rata-rata untuk jalan aspal dananya bisa sebesar Rp 35 juta per kilometer pertahunnya, akan lebih mahal lagi jika perawatan jalan beton yang mencapai tiga kali lipat," ungkapnya. (adv)
Tidak ada komentar: