» » » » AEKI akan Ekspor Kopi Langsung dari Jabar

(SJO, BANDUNG) - Bagian dari upaya untuk meningkatkan harga jual di pasar dalam negeri dan mancanegara, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) berencana melakukan ekspor kopi langsung dari Jawa Barat ke sejumlah Negara di Asia Eropa dan Amerika. Demikian dikemukakan Ketua Umum AEKI, Irfan Anwar.

Menurut Irfan, dengan dilakukannya ekspor langsung dari Jabar akan memudahkan dan memotong rantai perdagangan di tingkat local yang saat ini terlalu berbelit-belit, sehingga membuat harga kopi di tingkat petani kurang menjanjikan.

“Dengan langsung di jual ke tingkat internasional harga kopi akan jauh lebih baik, selama ini ekspor biji kopi Jabar melalui Surabaya dan Medan sebelum ke negara tujuan,” ucap Irfan, kepada wartawan disela-sela Rapat Pembentukan DPD AEKI Jabar di Grand Royal Panghegar, Selasa (01/10).

Irfan mengharapkan, dengan ekspor kopi langsung dari Jabar , bisa meningkatkan harga jual biji kopi di tingkat petani, yang saat ini harga untuk biji kopi kualitas ekspor berada pada kisaran Rp25.000 hinggas Rp 30.000 per kilogramnya.

“Dengan ekspor langsung, harga kopi dari Jabar bisa mencapai Rp 40.000 per kilogramnya, dan ini sangat menjanjikan dan membantu para petani untuk tetap bertahan  menanam kopi,” kata Irfan.

Masih Rendah

AEKI mencatat, produktifitas biji kopi dari Jawa Barat saat ini masih sangat rendah dibanding provinsi lain di Indonesia.

“Saat ini hasil produksi kopi Jabar sekitar 1.000-3.000 ton per tahun atau setiap hektarenya hanya mampu memproduksi 2,3 ton per tahun atau sama dengan produksi sehari di Lampung,” ujar Irfan.

Menurut Irfan, kondisi ini sangat terbalik dengan luas lahan tanaman kopi yang tersebar di sejumlah kota/ kabupaten di Jabar yang mencapai sekitar 8.700 hektare. “Dari tanaman kopi sebesar itu sekitar  90% nya merupakan milik Perhutani,” katanya.

Irfan mengatakan, melihat potensi cukup besar yang dimiliki Jabar, tidak menutup kemungkinan biji kopi dari Jabar bisa lebih tinggi dari yang dihasilkan sekarang ini.

“Dengan luas tanaman yang tersebar di 14 kota/ kabupaten dan iklim  yang memadai, Jabar sangat cocok sebagai tempat budidaya kopi. Dan ini tentunya suatu potensi yang cukup besar," katanya.

Irfan menyatakan, selain luas tanam kopi dan iklim yang memadai, untuk meningkatkan produksi biji kopi dari Jabar, pihaknya juga berencana memberikan program penyuluhan kepada para petani agar hasil panen lebih melimpah.

“Sebenarnya kualitas kopi Indonesia lebih baik ketimbang negara Brazil, namun karena produktifitasnya besar mereka bisa ekspor ke negara lain dengan jumlah besar, padahal lahannya hanya 300 ribu hectare,” ucapnya. (r22)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply