» » » » Ahli Forensi Mun'im Idris Meninggal karena Kanker Pankreas

(SJO, JAKARTA) - Pakar forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Abdul Mun'im Idris, meninggal dunia pada usia 66 tahun, Jumat (27/9/2013) dini hari.. Jenazah almarhum dimakamkan di Pemakaman Menteng Pulo, Jakarta Pusat, selepas salat jumat, setelah disalatkan di Masjid Arief Rahman Hakim di Kompleks Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba.

Almarhum Mun'im Idries meninggal dunia karena menderita kanker pankreas. Ia mengembuskan napas terakhirnya di ruang perawatan intensif (ICU) RSCM, Jumat (27/9/2013) sekitar pukul 02.30 WIB.

"Sebelumnya, kami pikir sakit kuning aja," kata istri almarhum, Kiswati. Menurut Kiswati, kepastian bahwa sakit yang diderita Mun'im adalah kanker pankreas baru diketahui pada 7 September 2013.

Sebelumnya, saat Mun'im menjalani perawatan intensif sejak 7 September itu, keluarga masih mengira Mun'im hanya terkena Hepatitis C. Menurut Kiswati, almarhum baru pada Selasa (24/9/2013) menjalani operasi untuk kankernya itu.

Riwayat panjang dokter yang menamatkan pendidikan kedokteran umumnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1971 ini tercatat rapi dalam blog pribadinya di http://abdulmunimidries.blogspot.com.

Beragam kasus forensik besar pernah ditangani Mun'im Idris. Dia merupakan salah satu dokter yang turun menyelidiki kematian Presiden Soekarno, aktivis Munir, dan aktivis buruh Marsinah.

Terkait kasus kriminal, peran Mun'im Idris sudah tak terkatakan. Di antara kasus besar yang dia tangani adalah pembunuhan artis cantik era 1980-an, Ditje Budimulyono, hingga kasus sodomi massal yang dilakukan oleh Robot Gedhek. (r21/bokir)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply