» » » » » Dahlan Tunjuk Tri Hardjono Sebagai Dirut Pindad

(SJO, BANDUNG) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menunjuk Tri Hardjono sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) yang baru, menggantikan Adik Avianto Soedarsono.

Alasan penggantian karena Adik yang menjadi Direktur Utama Pindad sejak tahun 2007, telah habisnya masa jabatannya. Penggantinya, Tri Hardjono merupakan salah satu orang dalam perusahaan yang semula meduduki kursi direktur operasional PT Pindad. Dahlan tidak menyebutkan kapan Tri akan dilantik.

Di samping bertujuan untuk memperoleh bisnis baru yang menguntungkan dan kompetitif, pengembangan bisnis PT Pinad pada dasarnya adalah usaha untuk menyempurnakan dan atau memperbaiki bisnis yang ada dengan menggunakan metode dan teknologi mutakhir. Sehingga bisnis dijalankan, akan kompetitif dengan biaya dan kualitas yang sesuai dengan persyaratan pasar.

PT Pindad harus mengikuti tuntutan alamiahnya guna dapat bertahan dan terus berkembang di dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, telah dilakukan upaya reorientasi dan pengembangan usaha agar perusahaan lebih dapat menanggapi dengan baik perubahan lingkungan eksternalnya.

PT Pindad (Persero) akan mendatangkan dua lini atau mesin produksi amunisi atau peluru dari Eropa Barat pada pertengahan tahun depan. Upaya ini ditempuh untuk meningkatkan kapasitas produksi amunisi hingga mencapai 200 juta per tahun di 2014.

Sebelumnya Adik Avianto Soedarsono mengatakan, pihaknya membeli mesin produksi amunisi tersebut dari Eropa Barat karena terkenal sebagai negara yang memiliki teknologi mesin amunisi terbaik.

Proses pembelian mesin sampai tiba di lokasi (lead time) memakan waktu sekitar 2 tahun. Lamanya proses tersebut karena harus ada izin dari pemerintah pemilik tenologi. Investasi satu unit mesin amunisi sekitar 10 juta Euro atau setara dengan Rp 147,01 miliar. Dengan begitu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini harus menggelontorkan dana sekitar 20 juta Euro.

Mesin anyar itu, kata Adik, untuk menggenjot kapasitas produksi amunisi hingga mencapai 200 juta per tahun dari kapasitas saat ini sebesar 120 juta butir amunisi setiap tahun.

Selama ini, Adik mengaku, pesanan amunisi terbesar datang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengingat tugas Pindad yang berbasis di Bandung adalah memenuhi kebutuhan lembaga tersebut. (tim)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply