Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pun dijadwalkan akan ikut mengantar proses pendaftaran tersebut di Mahkamah Konstitusi (MK). Tidak tanggung-tanggung, mereka telah menyiapkan bukti hingga sepuluh truk untuk memperkuat gugatan tersebut.
“Kami akan daftar gugatan ke MK, Jumat (25/7). Kami ada bukti diam be¬rupa data, ada bukti yang bicara berupa kesaksian dan testimoni, itu kita siapkan,” kata Ketua tim pembela Prabowo-Hatta, Firman Wijaya Firman di DPP PKS, Jakarta, Kamis (24/7) malam.
Bukti yang akan dibawa ke MK itu antara lain temuan kecurangan pada saat pencoblosan 9 Juli lalu, dimana banyak pemilih yang tidak terdaftar di tempat pemungutan suara (TPS), tetapi mereka bisa memilih tanpa membawa formulir A5.
Menurut Firman, untuk mendaftarkan gugatan ke MK dibutuh¬kan hasil rekapitulasi pilpres dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun sampai saat ini KPU belum juga mengirimkannya kepada tim Prabowo-Hatta. Dia mendesak KPU untuk segera mengirimkan hasil rekapitulasi itu. Jika tidak, KPU dianggap lalai atas kewajiban konstitusionalnya.
Firman juga menyatakan, MK bukanlah satu-satunya jalur hu¬kum yang bisa ditempuh. Menurutnya tidak menutup kemung¬kinan ada langkah hukum lain untuk menyelesaikan delik aduan. (R21)
Tidak ada komentar: