» » » Inilah Penjelasan KPU Soal Kericuhan Pemungutan Suara Pilpres di Hongkong

(SJO, JAKARTA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Senin (7/7) malam, menggelar konferensi pers terkait kericuhan yang terjadi dalam pemungutan suara di Victoria Park, Hongkong, Minggu (6/7) lalu. Konferensi pers ini dihadiri oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik dan seluruh Komisioner KPU RI serta Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Muhammad.

Ketua KPU Husni Kamil Manik mengakui, ada dua delegasi KPU yang bertugas memantau sekaligus memberi pendampingan supervisi pemungutan suara di Hongkong, yaitu Sigit Pamungkas dan Juri Ardiantoro. Keduanya, pada saat yang sama bertemu Ketua Bawaslu, Muhammad, di Victoria Park, untuk tugas yang sama.

Menurut Juri Ardiantoro, sesuai penjelasan PPLN/KPPSLN/KONJEN/Panwas Pemilu LN bahwa PPLN dan KPPSLN Hongkong telah melaksanakan seluruh prosedur pemungutan suara sebagaimana diatur dalam peraturan KPU.

“PPLN telah menyebarkan undangan/pemberitahuan memilih kepada WNI di Hongkong untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 6 Juni 2014,” terang Juri.

Adapun terkait adanya protes dari beberapa WNI di Hongkong yang merasa/mengaku belum menggunakan hak pilih, menurut Juri, mereka datang setelah Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) ditutup pada pukul 17.06 waktu setempat, saat dimana antrian pemilih sudah tidak ada lagi (dibuktikan dengan gambar dan video). “Dengan demikian, sesuai peraturan KPU mereka tidak dapat difasilitasi,” ujarnya.

Juri Ardiantoro juga tegas membantah tuduhan yang marak di media sosial, yang menyatakan bahwa ada oknum PPLN, atau oknum Konsulat Jenderal, atau oknum anggota KPU RI, yang menyatakan bahwa mereka akan mengakomodasi pemilih tersebut untuk menggunakan hak pilihnya dengan syarat memilih calon pasangan tertentu. “Itu tidak benar dan tidak ada fakta yang mendukung sama sekali,” tegasnya.

Untuk memperkuat penegasannya itu, Komisioner KPU Sigit Pamungkas memutar video kisruh pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Victoria Park. Dalam video itu tampak Sigit dirinya tengah dikerumuni massa, dan disebut tengah mengarahkan calon pemilih.

"Saya di sana sedang menanggapi apa yang mereka sampaikan atau yang mereka kehendaki dari proses pemilu di Hong Kong itu. Mereka minta kejelasan apakah yang merasa belum difasilitasi hak pilihnya boleh memilih kembali atau tidak," kata Sigit.

Sigit pun menunjukkan video pengakuan satu orang calon pemilih yang mengatakan ada perempuan yang memakai baju hijau berjilbab yang mengatakan hal tersebut. Sigit memastikan bahwa oknum tersebut bukanlah panitia pemilu. Karena panitia resmi pemilu memakai seragam dan memakai kartu identitas.

Sudah Bekerja Dengan Baik

Sementara itu Ketua Bawaslu Muhammad, yang juga menyaksikan langsung kondisi, situasi, dan kejadian di Victoria Park menyatakan bahwa PPLN Hongkong telah melaksanakan tugasnya sesuai aturan yang ada.

“Teman-teman PPLN sudah sesuai surat yang diedarkan sebelumnya bahwa TPS ini akan dibuka dari pukul 09.00-17.00, itu sudah sebagaimana adanya. Proses ini sudah sesuai dengan apa yang menjadi Peraturan KPU dan menurut kami apa yang diberitakan itu melebih-lebihkan, tidak sesuai fakta,” tegas Muhammad. (R21)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply