Uang baru yang dijajakan terbagi dalam ragam nominal, Rp.1000, Rp.2000 dan Rp.5000. Saat tim SJO mencoba menukarkan uang 100 Ribu menjadi pecahan seribu rupiah, pedagang mematok tarif Jasa sebesar 20% dari besaran yang akan ditukar.
Walau nilainya berkurang karena dipotong jasa, masyarakat tetap saja menggunakan JTUPJ.Maklum kebutuhan uang baru jelang lebaran sangatlah tinggi, masyarakat biasa menggunakannya untuk THR ataupun dibagikan pada sanak saudara di kampung.
Padahal Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat telah menghimbau kepada masyarakat agar tidak menggunakan jasa penukaran uang selain Bank. "Kami imbau masyarakat untuk menukar uang baru di bank jangan di pinggir jalan untuk menghindari uang palsu dan nilainya kurang. Selain itu pembelian uang dilarang MUI," tutur Dian Rae, Kepala Kanwil Wilayah Jabar - Banten.
Bank Indonesia wilayah Jabar Banten mempersiapkan uang Ramadhan tahun ini dengan proyeksi senilai Rp12,2 triliun.
Kepala BI Jabar Banten Dian Rae menyebutkan uang terdiri atas pecahan diatas Rp20.000 sebanyak Rp10,9 triliun dan pecahan Rp10.000 kebawah sebanyakRp1,3 triliun.
"Jika dibandingkan Ramadhan tahun lalu kami siapkan sejumlah Rp8,8 triliun naik sebesar Rp3,4 triliun," ujarnya.
Bahkan BI juga menggandeng 5 Bank Swasta guna mengantisipasi tingginya permintaan uang jelang Lebaran.(Don/Viorizza/Sc)
Tidak ada komentar: