Ketua FUJ KH Abdul Aziz Anbar Nawawi menjjelaskan dukungan tersebut didasarkan atas kondisi Indonesia saat ini yang memerlukan pemimpin bersifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
"Kami ingin pemimpin ke depan Indonesia memiliki sifat seperti rasul. Kita tak perlu uraikan seperti apa, tapi kita sudah tahu yang muncul di TV seperti apa," katanya.
Aziz menilai keduanya merupakan sosok bersih dan Islami. Dahlan Iskan, katanya, merupakan sosok yang jujur blak-blakan, islami. Sedangkan Mahfud MD merupakan pribadi bersih, yang terbukti ketika memimpin Mahkamah Konstitusi (MK).
Aziz menegaskan, dukungan terhadap kedua tokoh ini tidak dilatarbelakangi dengan kontrak politik dengan mereka. Usulan dua nama ini akan dia bawa ke parpol-parpol Islam. Dia berharap parpol Islam mempunyai pemahaman yang sama.
Dipilihnya kawasan yang dahulu dikenal sebagai Saritem itu bukan tanpa alasan. Salah satunya karena kawasan Pesantren At-Taubah dulunya merupakan sebuah lokalisasi prostitusi.
"Kita ingin menghidupkan pesantren yang dulunya basis hitam. Sehingga dengan didatangkannya para kiai ke sini mudah-mudahan ada keberhakan khusus. Yang hitam jadi putih," ungkap Aziz.
Setelah adanya deklarasi, ia berharap ada 'keajaiban' yang mengubah peta kandidat capres dan cawapres, yaitu diusungnya Dahlan dan Mahfud oleh sejumlah parpol.
"Mudah-mudahan Allah SWT menggeser takdir sehingga dengan adanya pertemuan ini para petinggi partai itu ada perubahan pemikiran," katanya. (tim)
Tidak ada komentar: