Hal itu disampaikan Ketua Harian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Johnny Patta. "Landasan pacu sudah hampir selesai, sementara pembebasan lahan tinggal sedikit lagi," ujarnya selepas mengisi seminar bertajuk "What We Need to Do to Support the Rapid Growth in Air Travel", di Jakarta, Kamis (3/4).
Dia menjelaskan, proyek senilai Rp 10 triliun itu membutuhkan lahan seluas 1.800 hektar. Pembangunan bandara pendukung Soekarno-Hatta, Cengkareng, di dukung oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
"Presiden SBY mulai mengklaim pembangunan bandara Kertajati sangat penting," kata Patta.
Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan Bambang Cahyono pembangunan Bandara Kertajati belum mencapai 50 persen. Fasilitas penunjang seperti terminal dan lokasi parkir belum selesai dipetakan. "Saat ini mencapai 40 persen," tuturnya.
Bandara Kertajati ditargetkan dapat beroperasi tepat hari jadi Jawa Barat, 16 Agustus 2016. Bandara tersebut dirancang memiliki landasan pacu dengan panjang 4.000 meter, melebihi Soekarno-Hatta.
Adapun daya tampung mencapai 14 juta penumpang per tahun. Ini cukup untuk mengurangi beban Soekarno-Hatta, diperkirakan bakal menampung hingga 40 juta penumpang pada 2035. (r22)
Tidak ada komentar: