» » Jalan Rusak Akibat Banjir Terparah di Jalur Pantura

(SJO, BANDUNG) -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih melakukan tambal sulam dan mendata kerusakan jalan akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah dua pekan terakhir.

Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro mengatakan kerusakan jalan paling parah berada di jalur Pantura terutama di daerah Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang yang mengalami amblas.

"Saat ini di lapangan Bina Marga dan Kementerian PU sudah mulai bongkar pasang melakulan perbaikan sementara di jalan yang amblas," katanya.

Menurut Guntoro untuk penanganan di ruas lain yang rusak akibat banjir, pihaknya hanya akan melakukan tambal sulam yang sifatnya hanya sementara agar pemakai jalan tidak terperosok dan laju kendaraan tidak terhambat.

"Jalan yang rusak kita tambal sulam. Kita hanya meratakan, tapi tidak dengan lapisan aspal, tapi dengan agregat. Jadi ketika hujan reda, kami cepat-cepat tambal, sifatnya memang hanya sementara, karena faktor cuaca," paparnya.

Ia mengatakan, rusaknya jalan akibat banjir nyaris terjadi di semua wilayah di Jabar. Seperti di Kota Bandung, sejumlah ruas jalan provinsi yang seperti Jalan Majalaya, Mohammad Toha, dan Kopo. Selain itu, di Subang, Karawang, Indramayu, hingga Bekasi.

"Selain menambal sulam jalan yang bolong-bolong, kiami juga benahi saluran air melalui sodetan agar air tidak menggenangi badan jalan," katanya.

Meski diakui sejumlah ruas mengalami kerusakan akibat hujan dan banjir, menurut Guntoro pihaknya saat ini maih melakukan pendataan yang pasti di sejumlah ruas yang menjadi kewenangan Pemprov Jabar.

"Kerusakan masih didata,termasuk kerugian dan panjang jalannya," katanya.

Guntoro juga belum bisa mengeluarkan data detil titik-titik mana saja yang mengalami kerusakan. Namun berdasarkan pengamatan sementara kerusakan paling berat terjadi di Indramayu,Pamanukan Subang dan Karawang. Bina Marga menurutnya kemungkinan baru merampungkan laporan pada pekan depan.

Di tiga daerah yang diamati sementara menurutnya kerusakan terjadi pada beberapa titik bahu jalan. Guntoro mengatakan bahu jalan rata-rata amblas karena banyak kendaraan mengindari banjir di tengah lalu memilih lewat ke pinggir.

"Jadi bahu jalan tergerus kendaraan yang mengambil pinggir, pantura kan kendaraan berat rata-rata," katanya.

Terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar sendiri melansir bahwa banjir yang belum sepenuhnya surut menyulitkan rehabilitasi terhadap jalan amblas di jalur Pantai Utara Jawa daerah Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, tersebut.

Petugas Pusdalop BPBD Jabar Fajar Tedi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait sempat melakukan rehabilitasi jalan amblas sementara. Namun belum bisa optimal karena kondisi jalan yang masih tergenang air banjir.

“Informasi terakhir jalan sudah memasuki proses rehab, tapi itu juga tergantung air," katanya.

Menurutnya, untuk menghindari kemacetan yang lebih parah, kendaraan yang biasa melintasi lokasi amblasan dialihkan ke jalur tengah Sumedang. Akibatnya, kepadatan lalu lintas terjadi di jalur tengah.

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply