Demikian diungkapkan Gubernur Ahmad Heryawan usai mendampingi rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi situs megalitik Gunung Padang di di Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Selasa (25/2).
"Ini langkah penting untuk menjawab semua kontroversi soal Gunung Padang. Sekalian saja dituntaskan penelitian yang menjadi perdebatan ini. Jadi terjawab apa yang menjadi dugaan awal. Kalau memang terbukti ya semoga bisa bermanfaat buat masyarakat setempat dan sekitarnya. Jika memang tidak ya sudah selesai dan tak perlu lagi ada perdebatan," kata Gubernur.
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar menambahkan, Presiden SBY memosisikan Pemprov Jabar sebagai "host" penuntasan penelitian Situs Megalitik Gunung Padang.
"Presiden juga memberikan tugas kepada Gubernur Jabar sebagai pemangku upaya pemugaran dan pengembangan peninggalan tradisi megalitik yang usianya diperkirakan lebih tua dibanding peradaban Piramid Mesir itu. Presiden meminta kami terus melanjutkan penelitian di Gunung Padang,'' kata Deddy Mizwar, di Bandung, Rabu (26/2).
Menurut Wagub, Presiden menghendaki penanganan Situs Megalitik Gunung Padang seperti pada Candi Borobudur. Untuk itu akan dikeluarkan Keputusan Presiden untuk membakukan organisasi pelaksana pemugaran secara paripurna.
Wagub menuturkan, Situs Gunung Padang seharusnya tak hanya diteliti tapi harus ada pengelolaannya dan lahan yang akan diteliti pun diperluas menjadi 29, 8 hektare.
"Pada mulanya luas lahan penelitian Gunung Padang hanya 25 hektare. Kemudian ahan penelitian itu diperluas, karena Kemendikbud melihatnya kalau hanya 25 hektare masih kurang," kata Deddy Mizwar. (r22)
Tidak ada komentar: