» » Aher: Bohong Gunung Ciremai Dijual dan Dijaga CIA

(SJO, BANDUNG) -  Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan tidak benar Gunung Ciremai telah dijual senilai Rp60 triliun kepada PT Chevron, dan gunung tertinggi di Jabar yang berada di Kabupaten Kuningan itu kini dijaga CIA.

Lewat akun twitter, Aher, panggilan akrabnya menegaskan belum ada pemenang tender dalam proyek Geothermal di Gunung Ceremai. Dia juga memastikan eksplorasi proyek Geothermal tersebut akan berada di luar Taman Nasional Gunung Ceremai.

Aher menegaskan proyek Geothermal ini aman. Masyarakat pun diminta tak terpancing isu-isu yang meresahkan. Aher juga menepis ditemukan emas dan uranium di Ceremai.

"Tidak ada pengusiran penduduk, Geothermal jauh dari kawasan penduduk, justru akan memberi manfaat besar bagi masyarakat. Seperti pengembangan ekonomi, pariwisata, pembangunan infrastruktur, dan lapangan kerja di sekitar kawasan geothermal," tulis Aher, Senin (3/3).

"Isu dijaga CIA, BIN, USAID, dll itu juga bohong. Yang jaga polhut dan masyarakat pecinta hutan," kata politikus PKS ini.

Saat ini ada dua perusahaan yang mengikuti tender di Ceremai. Satu perusahaan asal Turki, Hitay dan Jasa Daya Chevron. Aher membantah Pemprov Jabar memenangkan perusahaan asing.

"Di zaman saya ada 3 tender geothermal (Tangkuban Parahu, Tampomas, Cisolok). Semua pemenangnya perusahaan dalam negeri. Untuk Ciremai siapa pun pemenangnya harus bekerjasama dengan BUMD Jabar," tegasnya.

Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jabar Sumarwan HS membantah isu Gunung Ciremai di telah dijual kepada Chevron. Perusahaan energi asal Amerika itu, katanya, merupakan salah satu peserta tender PLTP Ciremai.

"Sebenarnya nanti di konsorsium dengan beberapa perusahaan dalam negeri. Jadi Chevron juga telah ditetapkan sebagai pemenang tahun lalu. Namun, untuk memulai eksploitasi, Chevron belum mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP)," katanya.

 Suwarma menambahkan, harga investasi geothermal di Jabar per 1 megawatt, membutuhkan sekitar 3 juta dollar AS hingga 4 juta dolar AS, sementara potensi di Ciremai sekitar 55 megawatt.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Dulhadi juga menyampaikan bantahan senada.  "Hingga saat ini, tidak ada proses pemanfaatan geothermal di sana," katanya.

Pihak PT Chevron Geothermal Indonesia pun membantah  ada transaksi jual-beli gunung. “Tidak ada itu jual-beli gunung. Yang ada juga pemberian izin usaha panas bumi (IUP) dari bupati atau gubernur,” jelas General Manager Policy, Goverment and Public Affairs PT Chevron Geothermal Indonesia Paul Mustakim. (tim)

About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply