» » Hasil Pembahasan BKSP Atasi Banjir Jakarta

(SJO, JAKARTA) Pertemuan Forum Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur (Jabodetabekpunjur) bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendiskusikan penanganan banjir yang melanda Jakarta, digelar di Posko Pemantauan Banjir Ciliwung, Bendung Katulampa, Kota Bogor, Senin (20/1).

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sekaligus Kepala BKSP mengatakan ada beberapa poin yang yang dihasilkan dari pembicaraan itu. Pertama, kesepakatan untuk membangun Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi.

"Kita menyepakati dengan pemerintah pusat untuk membangun waduk Ciawi dan Sukamahi. Dua – duanya dikawasan Ciawi dan Bogor. Tidak ada waduk yang dikawasan Depok," kata Heryawan saat wawancara dengan Prime Time di studio Metro TV, Senin (20/1) malam.

Menurut Heryawan, untuk pembangunannya disanggupi oleh pemerintah pusat. Kemudian untuk pembebasan lahannya ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta. "Sementara, Pemerintah Kabupaten Bogor, sangat siap untuk menjadi pembenahan lahannya sesuai dengan dana yang tersedia," katanya.

Heryawan mengungkapkan target dua waduk itu rampung paling tidak akhir tahun 2015. "Jika pemerintah pusat menggulirkan dananya sekarang (2014). Kemudian, DKI Jakarta menyediakan pembebasan lahan tahun 2014. Insya Allah tahun tahun sekarang (2014) sampai tahun depan akan terselesaikan pembebasan lahan tersebut. Jadi, 2015 bisa mulai," ujarnya.

Untuk poin kedua yang menjadi bahannya, yaitu, menghidupkan sisi alamiah yang selama ini rusak. "Penghijauan diantaranya, dari penghijauan kita menghidupkan kembali waduk - waduk alami yang jumlahnya dikawasan Ciliwung dan Cisadane," kata Gubernur Heryawan.

Heryawan mengatakan ada 83 buah waduk alami dikawasan Ciliwung. "Jika digabung dengan waduk yang di Cisadane, jumlahnya lebih dari 150 buah," katanya.

Pembahasan ketiga, lanjut Heryawan, soal sodetan antara Sungai Ciliwung ruas Bogor, Jawa Barat, dan Sungai Cisadane, Tangerang, Banten. Namun rencana sodetan ini, diprotes keras oleh warga Tangerang. Hal ini terlihat pada lini masa  publik Tangerang pada media sosial yang memprotes rencana sodetan.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengaku keberatan atas rencana sodetan itu. Menurutnya, sodetan ini hanya akan memindahkan banjir Jakarta ke Tangerang.
"Belum disodet saja, Tangerang sudah banjir, apalagi ditambah, jadi tambah banjir," keluhnya.

Arief menginginkan untuk dilakukan normalisasi kali Cisadane. "Harapannya dilakukan normalisasi kali Cisadane. Kita berharap sodetan ini ditunda dulu," harapnya.

Gubernur Heryawan sendiri mengaku memahami betul dengan situasi di Tangerang. Dirinya lantas menyatakan sodetan akan dilakukan jika tidak berimbas buruk (banjir) ke Tangerang. "Saya memahami situasi yang berkembang di Tangerang. Seperti apa sodetan itu, sepanjang sodetan itu dibuat dan bermanfaat dan kemudian tidak membahayakan kawasan Tangerang dan diatur kemudian, diatur pengelolaan dan pemberdayaannya, kemudian tentu ada koordinasi dengan Tangerang, maka akan dibangun. Jadi, kalau itu (sodetan) bisa dijamin baru bisa dibuat, kalau tidak bisa dijamin, ya, jangan," bebernya.

Heryawan menambahkan, terkait dengan permintaan Walikota Tangerang Arief, yang menginginkan harus adanya normalisasi sungai Cisadane, ia mengatakan hal ini akan menjadi catatannya. "Tentu saja, kalau dikatakan oleh Pak Arief bahwa harus ada normalisasi sungai Cisadane, itu jadi catatan," tutupnya.‎(Rls)


About Kabar Seputar Jabar

Hi there! I am Hung Duy and I am a true enthusiast in the areas of SEO and web design. In my personal life I spend time on photography, mountain climbing, snorkeling and dirt bike riding.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply