BANDUNG - Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta ke KPU agar mempersiapkan polisi untuk melakukan pengamanan saat pemeriksaan kesehatan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat periode 2013-2018.
Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi tekanan yang dilakukan pendukung calon gubernur saat pemeriksaan. Itu juga didasari pengalaman yang menimpa beberapa dokter saat Pilgub 2008 lalu.
"Berdasarkan pengalaman ketika melaksanakan pemeriksaan kesehatan para calon pada Pilgub 2008, tim dokter RSHS mendapat tekanan dari tim sukses calon dan bahkan intimidasi hingga sepulangnya ke rumah," kata Komisioner merangkap Ketua Pokja Pencalonan Pemilihan Gubernur Teten Setiawan dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (19/10).
Menanggapi itu, Kepala Biro Operasi Polda Jabar Kombes Martanto mengaku tak terpikirkan dari awal, sehingga baru menyadari perlunya penjagaan aparat bilamana sudah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi saat melaksanakan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani para calon kepala daerah, hendaknya segenap komponen yang terlibat langsung dalam Pilgub 2013 sudah mengantisipasi masalah keamanan sampai pada alternatif yang terburuk.
"Tidak menutup kemungkinan nanti ada calon, keluarganya atau tim suksesnya, yang ngamuk gara-gara tahu bakal tidak lolos dalam tes kesehatan," katanya.
Untuk itu, rencananya Polda Jabar akan menugaskan anggota untuk jaga-jaga di ruangan pemeriksaan hingga radius tertentu. "Bahkan, jika perlu kami akan menyiapkan pasukan bersenjata atau Brimob untuk pengamanan di sekeliling ruangan pemeriksaan kesehatan calon," kata Martanto.
Untuk waktu sendiri, KPU belum menentukan waktu pemeriksaan yang akan dilakukan bakal Cagub dan Cawagub. Rencananya RSHS, IDI dan Kepolisian Daerah Jawa Barat, akan membahas lebih lanjut pembuatan nota kesepahaman (MoU).(mdc)
Polisi Kawal Pemeriksaan Kesehatan Cagub
Tidak ada komentar: